Tips Cara Bercanda Yang Baik

Tips Cara Bercanda Yang Baik

Unknown | 8:33 AM | 0 comments
cara bercanda sopan
Gimana bercanda yang elegan dan sopan. Bercanda memang mengasyikan, bikin kita terhibur, melepas stress dan bisa bikin awet muda. Tentu jika bercandanya secara wajar, tidak berlebihan, tidak menyinggung hal-hal yang sensitif. Kalau berlebihan dan tidak sensitif, alih-alih bikin kita senyum atau tertawa, canda yang ada bikin eneg dan marah orang lain, tak terkecuali candaan lewat tulisan seperti di Kompasiana sini.

Saya pribadi suka bercanda, namun pengalaman buruk waktu sekolah dulu saat mengolok-olok fisik teman hingga mengeluarkan ‘jurus maut’ membuat saya mesti berhati-hati lagi dalam setiap candaan. “Jika tak mau dicubit ya jangan mencubit” Itu kalimat yang biasa kuingat agar bisa menjaga diri dalam bercanda, walau dalam kondisi tertentu kadang masih susah menahan diri, apalagi waktu masih muda dulu,
eh sekarang juga belum terlalu tua… hehehe

Sesuai dengan judul tulisan, canda yang elegan saya sarikan dari adab bercanda dalam Islam(almanjhaj.or.id). Seperti kita ketahui, orang sekelas Rasulullah saja tak lepas dari bercanda, bersendau gurau bersama keluarga dan sahabat, untuk mengambil hati dan membuat mereka gembira. Namun canda beliau tidak berlebihan, tetap ada batasannya. Bila tertawa tidak melampaui batas dan hanya tersenyum.
Dan saat bercanda beliau tidak berkata kecuali yang benar

Bercanda merupakan hal yang manusiawi, untuk mengobati rasa jenuh menjalani rutinitas dan kesibukan sehari-hari. Jika ingin bercanda ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar candaan kita sehat, yaitu ; 

1. meluruskan tujuan, yaitu bercanda untuk menyegarkan suasana, menghilangkan rasa letih, lesu dan bosan, sehingga memperoleh gairah baru.

2. jangan melampaui batas, dimana sebagian orang kebablasan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma, punya maksud buruk dengan candaannya, hingga menjatuhkan martabat dan wibawanya.

3. jangan bercanda dalam perkara serius seperti dalam majelis ilmu, dalam pengadilan, majelis penguasa dan sebagainya, tidak selayaknya bercanda dalam tempat-tempat seperti ini.

4. hindari bercanda dengan melecehkan orang-orang tertentu, penduduk daerah tertentu, bahasa tertentu dan profesi tertentu atau menyebut aib mereka dengan maksud bercanda dan membuat orang lain tertawa.

5. hindari bercanda dengan aksi dan kata-kata yang buruk. Banyak orang yang tidak suka dengan candaan ini, beberapa kasus perkelahian hingga pembunuhan berawal dari candaan dengan kata-kata yang buruk. Tidak sepatutnya bercanda dengan aksi kecuali dengan orang yang telah terbiasa dan menerima hal itu.

6, tidak bercanda dengan dengan melecehkan syiar-syiar agama, baik celotehan maupun simbol-simbol agama apapun.

7, jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Lihat-lihat dulu dengan siapa kita mau bercanda, agar tidak terjadi hal yang buruk.

Dari rambu-rambu dalam bercanda diatas, ada hal yang sangat ditekankan oleh Rasulullah, yaitu tidak berdusta dalam bercanda, beliau tetap jujur walau dalam bercanda, “Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar [1]

“Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia” [2]

Jogja, 3/12/2013
catatan kaki : [1] HR. Thabrani [2] HR.Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi

Category:

About Kompasianu.blogspot.com:
Kompasianu blog, berisi artikel pilihan dari kompasiana.com. Kami memilih dan menshare artikel artikel menarik yang dapat bermanfaat bagi pembaca. Anda dapat menemukan artikel mengenai teknologi, kesehatan, hiburan, otomotif, lifestyle, politik, wisata dan chit-chat!

0 comments